Jumat, 20 Juni 2014
Pembesaran dan Pakan Ikan Hias Discus
2.2.2 Pembesaran
Ø Pemeliharaan
Larva Dan Anakan Ikan Discus
Ada
hal yang unik dari ikan discus, telur-telur yang dihasilkan setelah menetas
menjadi larva akan menempel pada tubuh induknya untuk memakan lendir dari tubuh
induknya. Telur-telur ikan discus umumnya menetas setelah berumur 2 – 3 hari.
Anakan ikan discus dibiarkan menempel pada tubuh induknya sampai berumur +- 1
bulan. Setelah usia satu bulan anakan ikan discus dipisahkan untuk ditempatkan
dalam aquarium pembesaran. Satu indukan ikan discus biasanya bisa menghasilkan
telur sekitar 100 buah dalam sekali proses pemijahan.
Ø Pakan Ikan
Diskus
Di
alam liar, ikan diskus merupakan omnivora oportunistik yang memakan
inverterbtara serta tumbuhan. Saat mereka makan, mereka akan mengulum makanan
mereka, meludahkannya, kemudian menangkapnya kembali lantas menelannya. Secara
umum diskus tak punya persyaratan makan khusus. Mereka bisa tumbuh hanya dengan
makanan ikan biasa yang kaya protein. Walau demikian, diskus kadang bersikap
hati-hati terhadap makanan baru, mereka sudah biasa memilih untuk tak makan
berhari-hari daripada mengkonsumsi makanan baru. Setelah berpuasa sekitar
sebulan, umumnya diskus akan menerima makanan baru begitu saja, namun jangka
waktu tersebut tentu akan menghambat pertumbuhannya.
Metode
“membuat kelaparan” ini tak disarankan untuk memaksa diskus makan
sesuatu.Sebaiknya, campurkan makan baru tersebut dengan makanan yang sebelumnya
telah disukai diskus. Seiring dengan waktu, diskus akan mulai menerima makanan
baru tersebut dan makanan lamanya bisa dihilangkan.
Hati sapi atau babi seringkali diberikan pada diskus guna memperindah warna
tubuhnya serta mempercepat pertumbuhannya. Walau demikian, beberapa orang yang
memikirkan dampak jangka panjang dari pemberian protein mamalia pada ikan mulai
menggeser kebiasaan itu. Mereka mengganti hati sapi atau babi itu dengan diet berupa
krill, yakni suatu krustasea mirip-udang. Sebenarnya diskus menyukai
mangsa yang hidup dan berukuran kecil, jadi makanan tersebut tepat jika
diberikan dalam jangka panjang. Selain krill, makanan lain yang dsukai
diskus adalah cacing hitam, cacing darah, udang air asin, dan larva nyamuk. Hal
yang perlu diperhatikan saat memberi mangsa hidup adalah kemungkinan adanya
parasit serta bakteri pada mangsa tersebut. Untuk alasan ini sangat disarankan
untuk tidak memberi cacing tubifex hidup sama sekali, karena praktis
menghilangkan semua bakteri dari tubuh mereka adahal hal yang tak mungkin.
Disarankan untuk membeli makanan hidup di pengecer akuarium, dan jika hendak
memberikan tubifex pun, pilihlah balok-balok tubifex freeze dried karena
semua parasit dan bakteri telah mati dalam proses ini.
Jika makanan hidup tak tersedia, makanan buatan juga boleh. Sebaiknya pilih
makanan berbentuk granula berkualitas tinggi. Makanan berbentuk serpihan (flakes)
juga bagus namun yang berbentuk granula mampu menahan vitamin, mineral, dan
berbagai unsur kelumit lainnya dengan lebih baik dari pada serpihan. Telur ikan
diskus harus diberi makan cacing darah beku, hati sapi, Tetra Color Bits,
udang air asin (hidup/beku), atau cacing putih hidup. Jika memberi makan hati sapi,
perhatikan agar tak ada sedikitpun yang tersisa karena itu akan mengotorkan air
dengan segera. Tubifex atau cacing hitam hidup tak boleh diberikan pada diskus
kapanpun, karena mereka akan menghadirkan parasit ke dalam tengki.
Walaupun pakan dari larva berasal dari induknya, namun akan lebih baik lagi
akan lebih baik lagi ditambahkan Nauplius artemia atau kutu air saring. Bila
larva sudah pisah dari induknya, pakannya dapat diganti dengan kutu air besar.
Namun, kualitas pakan tersebut harus di perhatikan, terutama pakan dari alam
agar ikan terhindar dari penyakit. Diskus berumur sebulan atau lebih sudah bisa
di beri pakan cacing sutera, cacing darah, atau jentik nyamuk. Bahkan peletpun
dapat di berikan pada usia dewasa.
Ø
Cara Pembesaran :
1.
Pindahkan anakan diskus berusia satu bulan dari induknya ke akuarium berukuran
120 X 50 X 50 Cm. Setelah besar pindahkan diskus ke akuarium yang lebih luas
lagi.
2.
Agar terlihat bagus, diskus sebaiknya ditempatkan di akuarium standar (induk 50
X 50 X 40 Cm dan anakan diskus 50 X100 X 35 Cm)
3.
Agar ikan diskus tetap hidup dengan baik, sediakan pakan alami seperti dapmia,
cacing sutera, cacing super, jentik nyamuk, udang, dan sejenisnya. Diskus
juga suka mengkonsumsi pakan buatan campuran dari jantung, hati, daging,
udang, ikan, dan sayuran.
Sebaiknya,
budidaya ikan diskus dilakukan secara kelompok. Budidaya secara kelompok ini
lebih efektif dan efisien. Budidaya secara kelompok juga memudahkan proses
pemasaran dan distribusi ikan hias.
Ø Panen dan Pemasaran
Ukuran
4 cm atau berumur sekitar 3 bulan ikan diskus sudah dapat di jual. Untuk
menyalurkan produksi ikan hias terdapat tiga jenis pasar ikan hias, yaitu pasar
perdagangan besar (pengumpul), pasar eksportir, dan pasar
pengecer/konsumen. Pada pasar pedagang pegumpul bertemu petani ikan hias
sebagai penjual dan pedagang pengumpul sebagai pembeli. Dalam hal ini
terjadi hubungan dagang yang sangat kuat karena pedagang pengumpul aktif
membina petani ikan hias dalam teknik budidaya dan pemasaran sehingga
petani harus menjual produknya kepada pedagang pengumpul yang membinanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
![Validate my Atom 1.0 feed [Valid Atom 1.0]](valid-atom.png)
0 komentar:
Posting Komentar